PWK ITN Malang Bekerjasama dengan GFSRD dalam Forum Global Conference On Localising Sustainable Development Goals (SDGS)

Global Conference On Localising Sustainable Development Goals (Sdgs)

Theme : Zero Hunger (Sdg-2) By 2030
Day 1              : Saturday, 16 January 2021
Day 2              : Sunday, 17 January 2021
Platform       : Zoom Meeting
Participant  : 171 Participant

Global Forum Sustainable Rural Development

Sustainable Development Goals secara eksplisit bertujuan memberantas kemiskinan dan kelaparan, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki manajemen air dan energi, dan mengambil langkah urgen untuk mengatasi perubahan iklim. SDGs menegaskan pentingnya upaya mengakhiri kemiskinan agar dilakukan bersama dengan upaya strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menerapkan langkah kebijakan sosial untuk memenuhi aneka kebutuhan sosial (seperti pendidikan, kesehatan, proteksi sosial, kesempatan kerja), dan langkah kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim dan proteksi lingkungan.

Didalam Forum Global Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan ini dibahas mengenai Tema bisnis utama yaitu :

  • Mengembangkan produk dan layanan yang disesuaikan untuk kaum miskin
  • Meningkatkan akses ke barang dan layanan dasar bagi orang yang hidup dalam kemiskinan
  • Rekrut, latih dan pekerjakan anggota komunitas local
  • Berinvestasi dalam aktivitas pemberantasan kemiskinan yang digerakkan oleh bisnis
  • Bermitra dengan jaringan masyarakat sipil untuk memberikan pendidikan dan wirausaha

Forum Global Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa jurusan PWK ITN Malang, para Dosen dari Malaysia, para Dokter dan tim pengajar dari India serta orang-orang yang berkompeten pada bidangnya yang diadakan pada hari Sabtu,16 Januari 2021 dan hari Minggu, 17 Januari 2021 pukul 17.00 WIB.

Dikatakan oleh pembicara Dr. Hatim dari Indiabahwa Pada tahun 2030 menciptakan masalah tentang ketersediaan bisnis. di luar pendapatan, memastikan bahwa semua pria dan wanita khususnya yang miskin dan rentan. Menciptakan kerangka kebijakan yang baik di tingkat nasional, regional dan internasional, berdasarkan pembangunan yang berpihak pada kaum miskin dan peka gender. Produk-produk inovatif yaitu berupa kurangnya akses ke dasar, kelayakan, layanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan dan sanitasi, serta rendahnya pemberdayaan dan keamanan pribadi. Peran bisnis dalam pengentasan kemiskinan juga harus menangani kondisi kerangka kerja kemiskinan, misalnya dengan terlibat dalam dialog kebijakan untuk penyediaan barang dan jasa.

Seperti dilansir dari pernyataan dan presentasi Dr. Almaz Gizew Adunga dari India dengan topik “Maradon Papaya Techonology Demonstration in Food Insecure Districts towards” beliau mengatakan bahwa Kelaparan dan malnutrisi adalah masalah kesehatan paling serius di Ethiopia. Konsumsi buah dan sayur pada masyarakat Ethiopia jauh di bawah standar dunia. Dari pantauan kondisi yang ada, masalah kelaparan dan gizi buruk di wilayah tertentu di Ethiopia sangat kritis. Penanganan yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan kepada ibu rumah tangga yang merupakan IRT atau yang paling mengerti kebutuhan didalam rumah tangga. Sehingga perlu dilakukan maksimalisasi lahan di sekitar rumah untuk ditanami buah-buahan guna memenuhi unsur hara.

Melalui forum diskusi Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan ini sekiranya dapat berguna bagi seluruh masyarakat umum terkhusus nya Mahasiswa jurusan Perencanaan Wilayah & Kota dalam mengembangkan pola pikir serta lebih membuka wawasan mengenai negara-negara lain dalam proses pembangunan nya kedepan. Terutama mengenai system serta kaidah SDGS dalam lensa tata ruang.